JAKARTA - Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendesak Bareskrim Mabes Polri agar melepas mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang membuat meme Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Tak hanya itu, buruh mendukung perjuangan KM ITB dan para mahasiswanya dalam penegakan nilai-nilai demokrasi serta perlu dibangunnya sebuah dialog sosial dalam menangani ekspresi yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa dan rakyat.
Mahasiswa pembuat meme tersebut diketahui berinisial SSS. Dia ditangkap oleh polisi di indekosnya yang berlokasi Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Selasa, 6 Mei.
“Oleh karena itu Partai Buruh dan KSPI mendukung sikap dan langkah-langkah yang diambil oleh KM ITB dan civitas akademi ITB yang meminta mahasiswa ITB tersebut dilepaskan dan tidak ada kriminalisasi,” ujar Presiden KSPI dan Partai Buruh, Said Iqbal dalam keterangannya, Minggu, 11 Mei.
Menurut Said Iqbal, kebebasan berekspresi dalam menyampaikan pendapat di negara yang menganut demokrasi khususnya Indonesia adalah hal yang sesuai dengan konstitusi.
"Perbedaan tafsir terhadap ekspresi yang diungkapkan oleh rakyat, apalagi oleh kalangan anak muda dan seorang perempuan yang berasal dari fakultas seni rupa ITB perlu diapresiasi dan didengar maksud dan tujuan mengungkapkan ekspresi tersebut, bukan serta merta dikriminalisasi dengan melakukan penangkapan," kata dia.
BACA JUGA:
Sementara itu, pihak ITB telah berkoordinasi dengan berbagai pihak sehubungan penangkapan mahasiswi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) oleh kepolisian, terkait pengunggahan meme kepala negara melalui media sosial.
"Menanggapi pemberitaan mengenai hal tersebut, kami bisa menyampaikan bahwa ITB telah berkoordinasi secara intensif dan bekerja sama dengan berbagai pihak," kata Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Nurlaela Arief di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 9 Mei dilansir ANTARA.
Koordinasi juga dilakukan oleh pihak Universitas ITB dengan Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM) dalam menyikapi kasus ini. Sedangkan orang tua dari yang bersangkutan telah datang ke kampus ITB pada Jumat dan menyatakan permintaan maaf.