PALU - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menegaskan bahwa pekerja migran adalah bagian penting dari transformasi sosial dan ekonomi bangsa.
Hal ini disampaikan saat mengunjungi Universitas Al-Khairaat di Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 9 Juni.
Dalam kunjungannya, Menteri Karding juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pihak universitas terkait tata kelola pelindungan pekerja migran. Kerja sama ini mencakup pengembangan pendidikan, pelatihan, serta penempatan tenaga kerja migran yang berkualitas dan berdaya saing global.
“Kerja sama ini diharapkan melahirkan SDM unggul dari Sulawesi Tengah yang siap bekerja di luar negeri dengan perlindungan maksimal dan peluang yang lebih luas,” ujar Karding dalam pesan elektronik yang diterima VOI.
Ubah Cara Pandang terhadap Pekerja Migran
Dalam dialog terbuka bersama mahasiswa, Menteri Karding mengajak generasi muda untuk mengubah cara pandang terhadap istilah "pekerja migran" yang selama ini dianggap terbatas pada sektor informal.
“Jangan bayangkan pekerja migran hanya sebagai pembantu rumah tangga. Sri Mulyani pernah kerja di IMF, Arhan dan Asnawi bermain bola di luar negeri, bahkan Pak Habibie pun pernah menjadi engineer di Jerman. Mereka semua adalah pekerja migran,” jelasnya.
Menurutnya, cara pandang yang sempit membuat kontribusi besar para pekerja migran sering kali diabaikan. Padahal, mereka membawa nama baik bangsa dan menjadi agen perubahan di komunitas asal mereka.
“Pekerja migran adalah orang-orang berani, berkapasitas, dan punya tekad kuat untuk maju. Mereka bukan warga kelas dua, mereka adalah pejuang global yang layak dihormati,” kata Karding tegas.
Menteri Karding menambahkan bahwa KemenP2MI tidak hanya fokus pada perlindungan hukum dan sosial bagi pekerja migran, tetapi juga pada pembangunan martabat dan perubahan paradigma publik terhadap profesi ini.
BACA JUGA:
“Dulu orang merantau dari desa ke kota. Sekarang, kita dorong anak muda untuk merantau ke dunia. Bukan hanya untuk mencari uang, tapi untuk membangun masa depan dan membawa pulang nilai,” tutupnya.