JAKARTA - Empat orang tewas dan lainnya terluka oleh pasukan Israel saat warga Palestina sedang menuju lokasi distribusi bantuan di Jalur Gaza selatan.
Penembakan itu adalah insiden mematikan terbaru di dekat lokasi yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Israel.
Warga Palestina menyebut area di sekitar lokasi tersebut sebagai kacau dan berbahaya, dengan puluhan penembakan yang berakibat fatal selama seminggu terakhir.
Dilansir Reuters, Senin, 9 Juni, militer Israel mengatakan pasukannya melepaskan tembakan peringatan ke sekelompok orang yang bergerak ke arah tentara dan menganggapnya sebagai ancaman.
Paramedis Palestina mengevakuasi jenazah empat orang yang tewas pada Minggu pagi di dekat tempat distribusi bantuan di kota Rafah, Gaza selatan.
Media yang berafiliasi dengan kelompok militan Hamas yang dominan di Gaza melaporkan militer Israel melepaskan tembakan di dekat lokasi distribusi di Rafah yang dioperasikan oleh GHF.
Sementara militer Israel mengatakan orang-orang yang ditembaki pada Minggu sudah diperingatkan secara lisan untuk meninggalkan daerah tersebut, yang dianggap sebagai zona militer aktif pada saat itu.
Militer Israel menyebut orang-orang hanya boleh pergi dan pulang dari pusat distribusi GHF antara pukul 6 pagi dan 6 sore, dengan jam-jam setelah matahari terbit dianggap sebagai periode militer tertutup.
Kementerian Kesehatan Palestina mencatat 104 orang tewas dalam 24 jam terakhir, termasuk lima orang di dekat pusat bantuan di Gaza selatan dan tengah.
Kementerian itu tidak menyebutkan secara rinci bagaimana ke-104 orang itu tewas atau di mana tepatnya.
Sanaa Doghmah mengatakan suaminya, Khaled, 36 tahun, ditembak mati di kepala saat mencoba mencapai lokasi distribusi di Rafah untuk mengambil makanan bagi kelima anak mereka.
"Ia akan mengambil makanan untuk anak-anaknya dan dirinya sendiri, untuk membuat mereka hidup, memberi mereka makan karena mereka tidak punya sedikit pun tepung di rumah," kata bibi Khaled, Salwah, saat pemakamannya.
Faksi-faksi Palestina yang dipimpin Hamas mengatakan dalam lokasi distribusi bantuan baru itu telah "berubah menjadi perangkap kematian" dan menyerukan agar bantuan itu didistribusikan melalui badan-badan yang berafiliasi dengan PBB.
GH yang menyediakan bantuan di bawah inisiatif Israel mengklaim sudah membagikan 1,15 juta makanan di tiga lokasi di Gaza selatan dan tengah tanpa insiden pada Minggu, 8 Juni.