Bagikan:

JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksikan akan mengalami penurunan hingga 3 persen pada pembukaan perdagangan pada Senin 8 April mendatang.

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan hal ini buntut dari kebijakan tarif imbal yang dikenakan AS kepada Indonesia mencapai 32 persen.

"IHSG kemungkinan besar akan mengalami penurunan 2 sampai 3 persen dalam perdagangan hari Senin (08/04)," ujar Ibrahim, Kamis, 3 April.

Ibrahim juga memprediksi perang dagang ini akan semakin melemahkan mata uang Rupiah hingga level Rp16.900.

"Ada kemungkinan besar akan' pecah telor' juga di Rp17.000. Ini harus hati-hati," imbuh dia.

Untuk mengatasi dampak negatif tarif dagang dari AS ini, Ibrahim meminta pemerintah melakukan 'perlawanan' yang sama dengan memberlakukan tbesaran tarif sepadan deng yang dikenakan AS kepada Indonesia yakni sebesar 32 persen.

Di sisi lain, Ibrahim juga meminta pemerintah untuk sigap mencari pasar baru. Apalagi, lanjut dia, Indonesia merupakan negara anggota BRICS.

"Sehingga harus dijalankan supaya tadinya ekspor Indonesia ke AS mengalami surplus, itu dialihkan," lanjut Ibrahim.

Langkah selanjutny, menurut Ibrahim, pemerintah perlu menggelontorkan stimulus untuk menanggulangi dampak dari perang dagang ini. Bank Indonesia juga diminta untuk melakukan invervensi perdagangan transaksi domestic non deliverable forward (DNDF) khususnya perdagangan valuta asing dan obligasi.

"Tujuannya menstabilkan mata uang rupiah. Ini harus dilakukan pemerintah sehingga walaupun AS melakukan perang dagang terhadap Indonesia, Indonesia sudah siap melakukan perlawanan balik," tandas Ibrahim.