JAKARTA - Perusahaan pialang investasi online PT Doo Financial menargetkan pada tahap awal untuk dapat masuk dalam daftar 10 besar pialang di Indonesia.
Presiden Direktur PT Doo Financial Ariston Tjendra mengatakan untuk mencapai posisi tersebut dibutuhkan volume transaksi sekitar 30 ribu lot.
Selain itu, Ariston juga menambahkan bahwa target jumlah nasabah tidak muluk-muluk, yakni sekitar 200 nasabah per bulan, sehingga hingga akhir tahun diharapkan dapat mencapai sekitar 1.000 nasabah
"Tahap awal ya, paling nggak kita bisa masuk ke 10 besar ya dari pialang di Indonesia 10 besar itu kira-kira sekitar 30 ribuan lot ya, jumlah masabah kita sih nggak tidak muluk-muluk sekitar 200 nasabah per bulan, penambahan jadi sampai akhir tahun bisa kira-kira seribuan," ujarnya dalam acara Grand Launch Doo Financial Futures, Kamis, 10 April.
Ariston menambahkan untuk mencapai target tersebut pihaknya telah bekerja sama dengan klub sepak bola asal Inggris Manchester United untuk menarik investor.
Selain itu, ia menambahkan pihaknya juga memanfaatkan inovasi yang ada dalam aplikasi Doo Financial yang terdapat fitur untuk trading dalam bentuk mata uang asing, Sistem Perdagangan Alternatif (SPA), dan saham Amerika Serikat (AS).
"Kita satukan semua di situ, jadi memudahkan mereka untuk penetrasi, nggak perlu pindah-pindah aplikasinya. Kemudian untuk deposit, withdrawal juga ada dalam aplikasi tersebut. Jadi kami memberikan kenyamanan pada nasabah," tuturnya.
Menurut Ariston, pasar keuangan di masyarakat Indonesia masih perlu didorong dengan edukasi berkelanjutan mengenai investasi di pasar keuangan Indonesia.
"Kita juga akan menggalakkan itu, kita ada tim edukasi sendiri yang akan kita galakkan untuk memberikan seminar-seminar ke masyarakat, menggalakkan event-event edukasi ke masyarakat," imbuhnya.
Adapun, Doo Financial baru saja meresmikan kantor barunya di Indonesia sebagai bagian dari misinya untuk memberdayakan investor dan membuka potensi pasar investasi di Asia Tenggara
"Kami berkomitmen untuk memberdayakan klien secara global serta menekankan dedikasi kami terhadap keunggulan dan ekspansi di pasar Indonesia yang dinamis," tuturnya.
Ariston menyampaikan bahwa fokus utama mereka adalah trading, bukan investasi. Dalam dunia trading, volatilitas justru dianggap sebagai peluang.
BACA JUGA:
Menurutnya semakin tinggi volatilitas, semakin banyak transaksi yang terjadi, karena nasabah bisa membuka posisi beli maupun jual terlebih dahulu.
"Justru semakin volatil itu semakin banyak yang bertransaksi. Jadi orang tertarik, biasanya orang pelaku pasar itu tertarik lihat harga yang cepat naik turun gitu untuk masuk mengambil peluangnya," ujarnya.
Untuk diketahui, Doo Financial merupakan bagian dari Doo Group, grup layanan keuangan terkemuka dengan pengalaman lebih dari satu dekade, 21 kantor di berbagai negara, dan mengelola 10 lini bisnis utama.