Bagikan:

JAKARTA - Warner Music Indonesia masih akan melanjutkan proyek remake lagu-lagu lama yang ada dalam katalog mereka. Beberapa rilisan juga siap diluncurkan dalam waktu dekat.

Terkait proyek ini, Barry Maheswara selaku A&R Director Warmer Music Indonesia mengatakan, apa yang dilakukan merupakan upaya untuk memperkenalkan kembali banyak karya berkualitas kepada penikmat musik dari kalangan yang lebih muda.

“Di industri musik Indonesia, Warner kan udah ada dari tahun 1990-an, dan katalog-katalog lagu kita juga banyak, mulai zaman dulu ada Anang dan Kris Dayanti, Kangen Band, Maliq & D'Essentials, Andien, dan lain sebagainya. Jadi, kita punya inisiasi, gimana caranya legacy-legacy lama ini masih bisa diperdengarkan hari ini ke generasi pendengar musik baru di Indonesia,” kata Barry saat ditemui di kantor Warner Music Indonesia di Sudirman, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Barry melihat, karya-karya musik Indonesia terdahulu yang disebutnya sebagai “harta karun”, tidak seharusnya dilupakan begitu saja. Penggarapan ulang yang dibawakan artis muda dirasa jadi pilihan tepat untuk meneruskan warisan yang sudah ada.

Adapun, proyek ini bermula pada tahun 2022, ketika pihak label memutuskan untuk me-remake lagu-lagu Maliq & D’Essentials (MaD) dari album “1st" (2005) dan “Free Your Mind” (2007).

Saat itu, MaD berkolaborasi dengan musisi-musisi muda yang ada di Warner, seperti Rahmania Astrini, Eclat Story, Chintya Gabriella, Rafi Sudirman, Merriam Eka, hingga Jinan Laetitia, Jevin Julian dan Kara Chenoa.

“Dari situ, kemudian jadi cikal bakal kita mulai meng-cover katalog-katalog lama,” ujar Barry. “Di tahun lalu, kita sudah menjalankan beberapa. Ada Coldiac yang me-remake lagu lamanya Marcell (Siahaan) yang ditulis sama Teh Melly (Goeslaw), ‘Jangan Pernah Berubah’, dan itu sudah kita rilis. Kemudian kita juga menginterpretasi ulang lagu lamanya Kris Dayanti yang ditulis Denny Chasmala, ‘Pilihlah Aku’, yang dinyanyiin sama Rahmania Astrini”

Dalam waktu dekat, kata Barry, masih ada rilisan remake dari artis-artis muda lain di Warner. Namun, informasi lebih lanjut belum dapat diberikan ke publik.

Sementara, terkait siapa saja artis yang akan berkesempatan untuk me-remake katalog lama Warner Music Indonesia, Barry mengatakan bahwa sebagian besar akan melakukannya di masa mendatang.

“Pastinya kita akan ngeliat masing-masing artis dengan keunikannya masing-masing, karena mereka punya identitas dan warnanya tersendiri. Tapi bisa dibilang kalau 70 sampai 80 persen dari mereka akan ada fase dan masanya mereka mengeluarkan cover dari katalog Warner,” kata Barry.

“Karena kalau dari pertimbangan dua sisi, dari sisi komersial dan kreativitas, dua-duanya memiliki valuenya masing-masing,” pungkasnya.