JAKARTA - Perusahaan keamanan siber global Kaspersky menemukan bahwa serangan siber yang menggunakan drive USB, hard drive eksternal, atau media yang dapat dilepas lainnya kian meningkat.
Pada tahun 2024, Kaspersky mendeteksi dan mencegah hampir 50 juta serangan malware pada perangkat yang menargetkan bisnis di Asia Tenggara (SEA).
Singapura mencatat lonjakan tertinggi antara serangan offline tahun 2023 dan 2024 (88%), diikuti oleh Malaysia (47%), Vietnam (25%), Thailand (20%), dan Filipina (16%). Hanya Indonesia yang mencatat sedikit penurunan ancaman lokal sebesar -3% dibandingkan tahun lalu.
Untuk menghindari menjadi korban serangan tertarget menggunakan metode offline seperti ini, peneliti Kaspersky menyarankan individu dan organisasi:
BACA JUGA:
- Berikan tim SOC Anda akses ke intelijen ancaman (TI) terbaru, yang menyediakan data dan wawasan serangan siber terbaru
- Tingkatkan keterampilan tim keamanan siber untuk mengatasi ancaman tertarget terbaru dengan pelatihan online khusus
- Terapkan solusi keamanan tingkat perusahaan yang mendeteksi ancaman tingkat lanjut di tingkat jaringan pada tahap awal
- Gunakan solusi terpusat dan otomatis untuk memungkinkan perlindungan menyeluruh atas semua aset Anda
- Perkenalkan pelatihan kesadaran keamanan dan ajarkan keterampilan praktis kepada tim, karena banyak serangan tertarget dimulai dengan phishing atau teknik rekayasa sosial lainnya
- Perbarui OS dan perangkat lunak sesegera mungkin dan lakukan secara berkala.