Bagikan:

JAKARTA -Qualcomm baru saja memperkenalkan teknologi kacamata pintar yang dapat menjalankan kecerdasan buatan (AI) secara langsung di perangkat tanpa bergantung pada cloud atau ponsel. Ditenagai oleh chip terbaru Snapdragon AR1+, kacamata pintar ini mampu memproses berbagai kebutuhan pengguna secara on-device, mulai dari bantuan resep saat berbelanja hingga memberikan jawaban secara real-time, menjadikannya perangkat yang benar-benar berdiri sendiri.

Teknologi kacamata pintar yang mengintegrasikan AI bukanlah hal baru di industri teknologi. Namun, mayoritas perangkat yang ada di pasaran saat ini—seperti Meta Ray-Bans—masih sangat bergantung pada koneksi internet untuk mengakses data dan memberikan informasi kepada pengguna. Qualcomm menghadirkan pendekatan revolusioner dengan menghilangkan kebutuhan tersebut, sehingga semua proses AI dilakukan langsung di dalam kacamata.

Teknologi On-Glass GenAI Qualcomm

Dengan platform Snapdragon AR1+, Qualcomm menunjukkan kemampuan untuk mengubah kacamata pintar menjadi perangkat yang benar-benar mandiri tanpa perlu terhubung ke smartphone atau cloud. Hal ini diperagakan secara langsung oleh Ziad Ashgar, Senior Vice President dan General Manager XR di Qualcomm Technologies, dalam konferensi AWE USA—konferensi terbesar dunia untuk teknologi Extended Reality (XR).

Dalam demo yang menggunakan kacamata RayNeo X3 Pro, Ashgar memperlihatkan bagaimana kacamata dapat membantu pengguna mencari resep masakan saat berbelanja. Contohnya, saat ingin membuat Fettuccine Alfredo, ia menanyakan bahan-bahan yang dibutuhkan kepada kacamata tersebut, dan dalam waktu sekitar 15 detik, kacamata memberikan daftar bahan yang umum dipakai. Ini menunjukkan bahwa selain memungkinkan AI berjalan sepenuhnya di perangkat, kacamata ini juga mampu memberikan respons yang cepat dan akurat.

Bayangkan kemudahan yang bisa didapat saat berbelanja di supermarket tanpa perlu membawa ponsel atau bergantung pada koneksi internet. Kacamata pintar ini dapat menjadi asisten digital yang selalu siap membantu mencari informasi atau menjawab pertanyaan secara instan. Bagi pengguna yang sering lupa membawa ponsel seperti penulis, kacamata ini dapat menjadi solusi praktis dan efisien.

Desain Lebih Kecil dan Stylish 

Selain keunggulan mandiri tanpa koneksi, Qualcomm juga menonjolkan potensi platform Snapdragon AR1+ dalam menghadirkan perangkat yang lebih kecil dan ramping. Kacamata pintar saat ini masih belum bisa sepenuhnya terlihat seperti kacamata biasa karena komponen hardware di dalamnya. Namun, dengan chip yang lebih kecil dan efisien, perangkat masa depan dapat tampil lebih stylish dan nyaman dipakai sehari-hari.

Qualcomm mengklaim Snapdragon AR1+ memiliki ukuran 26% lebih kecil dibandingkan generasi sebelumnya, dengan peningkatan performa dan kualitas gambar yang lebih baik. Platform ini juga mampu menjalankan Small Language Models seperti Llama 1B, memungkinkan kacamata pintar untuk melakukan pemrosesan bahasa alami secara lokal tanpa hardware yang besar.

Masa Depan Kacamata Pintar AI Mandiri

Meski Qualcomm belum mengumumkan kapan produk berbasis platform ini akan tersedia secara komersial, demonstrasi ini lebih berfungsi sebagai bukti konsep bahwa kacamata pintar dengan AI on-device bukan hanya mimpi masa depan. Teknologi ini membuka peluang bagi produsen untuk mengembangkan perangkat yang tidak hanya canggih dari sisi fungsi, tetapi juga menarik dari sisi desain dan kenyamanan.

Qualcomm secara jelas menunjukkan arah baru dalam pengembangan teknologi AR dan AI, yang bisa mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital sehari-hari melalui perangkat wearable yang praktis dan mandiri.