JAKARTA - Apple memperkenalkan Apple Projected Media Profile (APMP), sebuah format media baru di visionOS 26 yang memperluas jenis video yang dapat diputar di Apple Vision Pro. Dengan pembaruan ini, perpustakaan konten untuk headset semakin bertambah, sehingga membuat perangkat lebih menarik bagi konsumen.
Salah satu keunggulan Apple Vision Pro adalah kemampuan menikmati konten yang tidak bisa ditonton di layar biasa. Hingga kini, headset ini sudah mendukung konten 2D, 3D, video spatial, dan Apple Immersive Video. Namun kini, Apple menambah dukungan untuk lebih banyak format video.
Diumumkan dalam acara WWDC 25 Platforms State of the Union, visionOS 26 menghadirkan fitur baru bernama Apple Projected Media Profile (APMP). Dengan APMP, visionOS kini bisa memutar konten dalam format 180 derajat, 360 derajat, dan sudut pandang lebar.
Penambahan APMP memungkinkan lebih banyak video yang dihasilkan oleh berbagai kamera pihak ketiga—seperti Canon, GoPro, dan Insta360—dapat diputar di visionOS. APMP menggunakan proses berbasis metadata yang secara otomatis menghasilkan metadata dari kamera tertentu, termasuk mengoreksi distorsi lensa fisheye agar video bisa diputar dengan benar di headset.
Apple juga menyatakan bahwa konten APMP dapat disematkan di situs web atau diputar melalui aplikasi, membuka peluang bagi layanan streaming untuk mengadopsinya.
Lebih Banyak Konten untuk Ditonton
Tujuan utama APMP adalah memperbanyak pilihan konten bagi pengguna Apple Vision Pro dan headset Apple di masa depan. Dengan dukungan berbagai format baru, termasuk yang dapat direkam menggunakan perangkat konsumen biasa, Apple memperluas potensi konten yang tersedia.
BACA JUGA:
Bahkan video-video yang sudah ada dalam format 180 derajat atau 360 derajat, seperti yang telah lama tersedia di YouTube, kini dapat digunakan dalam ekosistem Apple meski tidak memenuhi standar Apple Immersive Video.
Dengan pendekatan ini, video lama bisa disesuaikan agar kompatibel dengan Apple Vision Pro dan headset Apple mendatang. Ini juga memberikan kesempatan bagi pemilik konten untuk masuk ke ekosistem Apple tanpa harus memproduksi ulang konten sesuai standar Apple Immersive Video.
Sebagai hasilnya, Apple mendapatkan aliran konten yang lebih banyak dan beragam, yang membuat headset generasi berikutnya semakin menarik karena semakin banyak hal untuk dinikmati pengguna.